Seorang oknum Kepala Sekolah sebuah SMP di Kecamatan Rote Barat Daya, Rote Ndao melakukan percobaan pemerkosaan staf Tata Usaha hingga melalui VCS.
![]() |
Oknum Kepsek SMP di Rote Ndao garap staf TU/Ist. |
SIANAKAREN.COM -- Kasus kekerasan seksual di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin menjadi-jadi. Setelah kasus di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), kini terjadi di Kabupaten Rote Ndao.
Seorang oknum Kepala Sekolah sebuah SMP di Kecamatan Rote Barat Daya melakukan percobaan pemerkosaan hingga video call sex (VCS) kepada staf Tata Usaha.
Baca juga: Kepsek di TTU Dipolisikan karena Remas Payudara Guru Staf Pribadi
Dari informasi yang diperoleh, okum Kepsek berinisial AEM tersebut bahkan nekat melakukan percobaan persetubuhan di ruangan kerjanya di jam sekolah.
Kejadian dugaan kekerasan seksual tersebut terjadi pada bulan April 2024 lalu.
Waktu itu, staf Tata Usaha berinisial YA diminta oknum Kepsek itu untuk mengantar berkas ke ruangannya.
Karena sudah sering meminta hubungan intim dengan YA sebelumnya namun tidak ditanggapi, AEM menggunakan kesempatan itu untuk memperkosa YA.
Baca juga: Nenek 90 Tahun di Adonara Flores Timur Ditemukan Tewas di Muara
Setelah YA duduk, dia meminta waktu sebentar yang ternyata diduga membuka pakaiannya.
Dalam sekejap, AEM sudah dalam keadaan telanjang dan langsung menyergap tubuh YA.
Seluruh tubuh YA digerayangi AEM. Mulai dengan mencium, meremas payudara hingga memegang kemaluan YA.
“Dia dalam keadaan bugil langsung peluk beta, cium, remas beta punya susu angkat beta punya rok, rogoh kemaluan dan berusaha menindih beta tapi beta berhasil tolak dia dan dia jatuh, lalu beta sempat foto dia tapi dapat hanya dia punya kemaluan dan beta lari keluar,” kata YA dikutip dari Obor Timur, Minggu (26/5).
Selanjutnya YA menyampaikan kejadian tersebut kepada teman-teman guru bahwa dirinya hampir diperkosa oknum Kepsek di ruangan Kepala Sekolah. Berita tersebut membuat para guru dan sekolah geger.
Merasa belum puas bisa menaklukan tubuh YA, AEM kembali melancarkan aksinya pada 3 Mei lalu. Kala itu, dia menelpon YA berkali-kali namun tidak ditanggapi.
Baca juga: Terjadi 193 Kali Gempa dan Air Berubah Warna, Gunung Kelimutu Ende Berstatus Waspada
Lantas dia menghubungi via Chat WA agar YA mengangkat teleponnya dengan dalih ada urusan penting yang perlu dibicarakan.
Karena merasa mungkin ada urusan kantor makanya YA langsung merespon.
AEM kembali menelpon YA melalui panggilan video. Tak diduga AEM langsung mengeluarkan kemaluannya untuk ditunjukan kepada YA.
Aksi tersebut direkam oleh YA melalui tangkapan layar untuk menjadi bukti.
Merasa sering diperlakukan secara sewenang-wenang, YA melaporkan kejadian yang dialami kepada keluarga.
Akhirnya bersama keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polsek Rote Barat Daya dan atas petunjuk Polsek disuruh melapor ke Polres Rote Ndao.
Baca juga: Breaking News: Pater Budi Kleden SVD Terpilih Jadi Uskup Agung Ende
YA didamping ibunya telah melaporkan hal ini ke Polres Rote Ndao namun karena ada upaya perdamaian dari pihak Kepala Sekolah sehingga pihak keluarga korban masih menanti itikat baik dari pelaku.
Namun jika tidak kunjung diselesaikan persoalan ini maka pihak korban akan melapor ke Polda NTT di Kupang.
Ayah YA, BA menerima upaya perdamaian dari pihak Kepsek. Namun dia meminta Kepsek dan keluarganya datang ke rumahnya untuk memberikan klarifikasi.
“Kita sampai saat ini masih menanti upaya perdamaian dari pelaku dalam hal ini Kepala Sekolah. Saya sebagai ayahnya menuntut Kepsek beserta istrinya harus datang kesini agar jelas, kami keluarga tidak ingin jangan sampai ada bahasa beredar bahwa anak kami mengganggu Kepsek, jika yang bersangkutan tidak ada itikat baik, maka kami akan laporkan hal ini ke Polda NTT,” tandasnya.
YA bercerita bahwa ulah kepsek AEM sudah dicurigai sejak awal ketika dirinya jadi tenaga honorer di sekolah tersebut.
Setiap kali korban ke ruangan yang bersangkutan untuk mengantar surat, selalu saja korban diajak bersetebuh, dengan berbagai cara, bahkan selalu saja WA untuk mengajak korban, namun tidak direspon.
Pernah juga atasannya itu menanyakan kapan balik ke Ba'a, ibukota Rote Ndao, agar bisa sama-sama menggunakan mobil dan bisa berhubungan di dalam mobil.*
COMMENTS