Bakal Calon Gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema berkesempatan bertemu dengan Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Vatikan, Roma.
![]() |
Ansy Lema mencium tangan Paus Fransiskus dan diberkati/Dok. Pribadi. |
SIANAKAREN.COM -- Bakal Calon Gubernur NTT periode 2024-2029 Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema berkesempatan bertemu dengan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam acara Audiensi di Lapangan St. Petrus Vatikan, Roma, Italia, Rabu (29/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Ansy Lema yang datang bersama istri, sujud mencium tangan Bapa Suci dengan perasaan bahagia bercampur haru karena untuk pertama kalinya bertemu dengan penerus Takhta St. Petrus Rasul tersebut.
Sebagai pengagum sosok Paus Fransiskus, Ansy Lema merasakan getaran jiwa yang begitu luar biasa; sebuah getaran emosi spiritual yang begitu mengagumkan karena diberkati pemimpin umat Katolik dunia.
"Saya berlutut mencium tangan Paus Fransiskus menunjukkan hormat, kekaguman dan cinta saya kepada Wakil Kristus dan Pemimpin Agama Katolik sedunia tersebut. Paus menatap kami berdua, mengangkat tangannya dan memberkati kami. Momen sakral yang luar biasa! Pertemuan dengan Bapa Suci begitu menggetarkan rasa dan membawa kesan mendalam. Tanpa sadar mata terasa berkaca, luapan perasaan yang tak mudah untuk diungkapkan," tulis Ansy sebagaimana dilihat dalam unggahan di akun Facebooknya, Kamis (30/5).
Baca juga: Ansy Lema Harapan Milenial NTT
![]() |
Ansy Lema bersama istri diberkati Paus Fransiskus. |
Ansy Lema, yang merupakan Anggota Komisi IV DPR RI periode 2019-2024 mengatakan bahwa pertemuan dengan Paus Fransiskus tahun ini merupakan momen yang langka dan penuh makna.
Sehingga dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang begitu agung tersebut.
Dengan sepenuh hati dan jiwa, dia menyerahkan seluruh intensi dan karya pelayanannya sebagai wakil rakyat kepada Bapa Suci yang merupakan wakil Kristus.
Politikus yang lahir dan besar di Kota Kupang namun bersekolah di Manggarai dan Ende ini merasakan bahwa pertemuan kali ini bukan suatu kebetulan belaka. Ini adalah momen penuh arti mendalam.
"Tidak pernah terbayangkan hari ini kami mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung Paus Fransiskus di Vatikan. Beberapa waktu lalu, Prefettura Vatikan menginfokan persetujuan Vatikan kepada kami untuk bertemu langsung Paus Fransiskus. Tidak tahu apakah yang menjadi pertimbangan Prefettura Vatikan untuk mengundang kami bertemu Paus," ujar politisi keturunan Ende ini.
Baca juga: Rekam Jejak Moncer, Milenial Sumba Timur Nilai Ansy Lema Layak Gubernur NTT
Ansy mengisahkan bahwa sudah dua kali dia menyaksikan Konklaf, yaitu pemilihan Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus.
"Kami berdoa berharap asap hitam di Kapel Sistina Vatikan akan keluar tanda 'Habemus Papam', yang artinya 'Kita Sudah Memiliki Paus Baru'," katanya.
Terkait sosok Paus Fransiskus, Ansy menunjukkan kekagumannya tersendiri. Menurut dia, pemimpin Gereja Katolik asal Argentina dari Tarekat Jesuit ini telah menunjukkan keberpihakkan yang tinggi pada isu dunia internasional dewasa ini.
Salah satunya adalah terkait isu pemanasan global dan perubahan iklim.
Sebagai bentuk atensi dan kepedulian Gereja Katolik, pada tahun 2015, Paus Fransiskus mengeluarkan Ensiklik "Laudato Si" yang membahas masalah lingkungan hidup dan keberlanjutannya.
Ensiklik pertama Paus Fransiskus tersebut menjadi rujukan atau referensi perjuangan politik Ansy Lema selama menjadi wakil rakyat NTT di Senayan Jakarta.
"Saya adalah pengagum Paus Fransiskus terutama karena keberpihakannya kepada kaum miskin dan inpirasi ekologis. Ensiklik 'Laudato Si' Paus Fransiskus tahun 2015 tentang dosa ekologis, pertobatan ekologis dan kesalehan ekologis adalah rujukan dan inspirasi utama saya di DPR RI ketika memperjuangkan kepentingan konservasi untuk pelestarian tanah, hutan, air dan makhluk hidup," kisahnya.
Baca juga: Daftar ke PDIP, Ansy Lema: Saya Siap Maju Gubernur NTT
Selain kagum terhadap kepeduliannya pada isu lingkungan hidup, Ansy Lema juga memanjatkan pujiannya kepada Paus Fransiskus karena kebijaksanaan, kelembutan hati dan progresivitasnya dalam merespon isu mutakhir global.
"Meskipun hanya sejenak, kami sungguh merasakan pemimpin miliaran umat Katolik sedunia tersebut memancarkan aura cinta kasih, empati, dan kelembutan yang membuat kami terharu bahagia. Tumbuh dalam tradisi kental gereja Katolik di mana Paus adalah figur sentral dalam institusi Gereja Katolik, bayangan akan kebijaksanaan, pesona dan karisma beliau selalu memberi kehangatan," ujarnya.
![]() |
Ansy Lema bertemu Uskup Agung Ende Mgr. Paulus Budi Kleden SVD di Generalat SVD Roma. |
Lima hari sebelumnya, 24 Mei 2024, Ansy Lema juga bertemu dengan Superior Jenderal SVD Pater Paulus Budi Kleden, SVD yang kini menjadi Uskup Agung Ende.
Pater Budi terpilih persis satu hari setelah pertemuan dengan Ansy di Roma.
Dalam kesempatan itu, Ansy Lema juga bertemu dengan Pater Markus Solo Kewuta, SVD yang dipercayakan Takhta Suci sebagai Staff Dikasterium untuk Dialog Umat Beragama di Takhta Suci Vatikan dan dipilih menjadi Wakil Presiden Yayasan Nostra Aetate untuk Pendidikan dan Perdamaian di Takhta Suci Vatikan-Roma-Italia sejak 2007.*
COMMENTS