Penyair Katolik terkemuka Philipus Joko Pinurbo atau dikenal dengan nama panggung Joko Pinurbo tutup usia pada Sabtu, 27 April 2024 di RS Panti Rapih.
Penyair Katolik terkemuka Joko Pinurbo. |
SIANAKAREN.COM -- Philipus Joko Pinurbo atau dikenal dengan nama panggung Joko Pinurbo (Jokpin) menghembuskan napasnya yang terakhir pada Sabtu (27/4) pagi di Rumah Sakit Panti Rapih.
Penyair Katolik paling berpengaruh di Indonesia tersebut meninggal dunia pada usia yang ke-61 tahun. Ia meninggal karena penyakit paru-paru.
Baca juga: 16 Fakta Klarifikasi Romo Gusti di Manggarai, Nomor 12 Sampai 16 Wajib Dibaca
Jenazahnya dikebumikan dekat makam ayahnya di Sasonoloyo Demangan, Sleman, Yogyakarta. Ibadat pemakaman penyair asal Jogya tersebut dipimpin Prodiakon.
Sedangkan misa requiem digelar sebelumnya di PUKY, Jalan PGRI, Sonosewu Kasihan Bantul.
Semasa hidupnya, Jokpin dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, hangat, dan tulus. Penulis Warih Wisatsana mengenangnya sebagai sahabat sekaligus harta karun bagi dunia sastra Indonesia.
Penyair kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 1 Mei 1962, ini juga adalah salah seorang penyair terkemuka Indonesia yang karya-karyanya telah menorehkan gaya dan warna tersendiri dalam dunia kesusasteraan Indonesia.
Ia dinobatkan sebagai penyair terbaik dan berdiri sejajar dengan Sapardi Djoko Damono yang telah lebih dahulu dipanggil Tuhan pada tahun 2020.
Baca juga: Pastor Paroki Kisol Diduga Tiduri Perempuan Bersuami, Kepergok Suami di Rumah Sendiri
Puisi-puisi Jokpin yang sederhana, jenaka, tetapi bermakna dalam dianggap telah memperkaya khazanah susastra kita.
Salah satu karya puisinya yang paling dikenal dan kini menjadi ikon kota Yogyakarta adalah "Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan".
Bait pusi tersebut dipasang di tembok Teras Malioboro dan menjadi salah satu titik ikonik Yogyakarta dan tempat favorit berfoto para wisatawan.
Makna puisi ikonik tersebut setidaknya adalah tentang Jogja sebagai rumah bagi siapa pun yang ingin pulang, tempat bagi kenangan dan rasa rindu yang tak terlupakan.
Dalam rindu pulang dan kebersamaan di angkringan, kita menemukan kehangatan dan keindahan yang tak tergantikan. Itulah Jogja, kota yang terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan.
Baca juga: Wajib Tahu, 9 Fakta Dugaan Kasus 'Kedekatan' Romo Gusti dan Mama Sindi
Karya-Karya Joko Pinurbo
1. Buku Puisi
- Celana (Magelang: Indonesia Tera, 1999; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018)
- Di Bawah Kibaran Sarung (Magelang: Indonesia Tera, 2001)
- Pacarkecilku (Magelang: Indonesia Tera, 2002)
- Telepon Genggam (Jakarta: Kompas, 2003; Yogyakarta: Basabasi, 2016; Diva Press, 2019)
- Kekasihku (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2004; Jakarta: Omah Sore, 2010)
- Pacar Senja (Jakarta: Grasindo, 2005)
- Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)
- Kepada Cium (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)
- Tahilalat (Jakarta: Omah Sore, 2012; Yogyakarta: Basabasi, 2017)
- Baju Bulan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013)
- Surat Kopi (Motion Publisihing, 2014; Jakarta: Grasindo, 2019)
- Bulu Matamu: Padang Ilalang (Motion Publisihing, 2014; Yogyakarta: Diva Press, 2019)
- Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016)
- Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (Jakarta: Grasindo, 2016)
- Buku Latihan Tidur (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017)
- Perjamuan Khong Guan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2020)
- Salah Piknik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2021)
- Sepotong Hati di Angkringan (Yogyakarta: Diva Press, 2021; 2022)
- Kabar Sukacinta (Yogyakarta: Kanisius, 2021)
- Epigram 60 (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022)
2. Buku Cerita
- Srimenanti (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019)
3. Kumpulan Esai
- Bermain Kata, Beribadah Puisi (Yogyakarta: Diva Press, 2019)
- Berguru kepada Puisi (Yogyakarta: Diva Press, 2019)
4. Terjemahan (Puisi)
- Trouser Doll (Jakarta: Lontar, 2002)
- Borrowed Body and Other Poems/Geliehener Korper und Andere Gedichte (Jakarta: Lontar, 2015)
5. Penghargaan
- Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001)
- Hadiah Sastra Lontar (2001)
- Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001)
- Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud (2002)
- Kusala Sastra Khatulistiwa (2005)
- Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2012)
- Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud (2014)
- South East Asian (SEA) Write Award (2014)
- Kusala Sastra Khatulistiwa (2015)
- Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (2019)
COMMENTS