Seorang pria asal Kabupaten Ende diduga kabur di Labuan Bajo sewaktu mengantar jenazah istrinya ke Bajawa, Ngada.
Don dan almarhum istri. |
SIANAKAREN.COM -- Seorang pria asal Kabupaten Ende diduga kabur di Labuan Bajo sewaktu mengantar jenazah istrinya ke Bajawa, Ngada.
Peristiwa itu pada 25 Januari 2024 di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Pria bernama Don Bosco S. Wae (29), tega melepaskan mayat istrinya setelah diturunkan dari pesawat rute Denpasar-Labuan Bajo lalu kabur entah kemana. Pihak keluarga mencoba menghubunginya namun di luar jangkauan.
Informasi yang beredar di media sosial sempat simpang siur mengenai keberadaan pelaku. Ada yang mengatakan dia menumpang mobil lain dan ada juga yang menyebut dia tertahan karena mengurus berkas kepulang istrinya di bandara.
Sampai saat ini, keluarga dan polisi belum menemukan bekeradaan pelaku. Netizen pun mengunggah foto pelaku di media sosial.
Mengutip Flores Pos online, pasangan suami istri itu tinggal di Jalan Merya Sari Gang Bambu Utama Sidakarya, Denpasar Selatan.
Pada Rabu (21/2) lalu, sang istri bernama Carmila Edo Redo (29) diduga bunuh diri. Korban ditemukan tergantung di kamar kos.
Kematian Carmila tidak disampaikan suaminya tetapi justru disampaikan oleh keluarga almarhumah di Denpasar.
Kepergian Carmila meninggalkan tiga buah hati yang masih kecil. Mayat Carmila hendak diberangkatkan ke Gou, Desa Wololika, Kecamatan Bajawa Utara, Ngada untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Mayat Carmila diberangkatkan dengan pesawat Batik Air dan suami serta ketiga anak mereka berada dalam 1 pesawat dengan almarhumah. Sedangkan kakak kandungnya yakni Alfonsia Ega dengan pesawat berbeda dan tiba 1 jam sebelumnya juga dari Denpasar menuju Labuan Bajo.
Setelah suaminya kabur, keluarga tetap membawa jenazahnya ke kampung halaman untuk dikuburkan. Tangis pilu sanak keluarga tak terbendung karena keduanya baru melangsungkan pernikahan pada Januari lalu.
Keluarga dekat almarhumah Sergelius Pati dan Viktor Noli mengatakan mayat almarhumah, suami serta anaknya dijemput kakak kandung almarhumah dan sambil menunggu serah terima jenazah mereka masih sempat makan di Bandara.
Saat itu, suami almarhum pamit kepada kakak iparnya untuk membeli air namun ditunggu tak kunjung kembali.
Kakak iparnya bersama beberapa orang keluarga sempat mencarinya namun tidak ditemukan bahkan menunggu lama sampai keberangkatan menuju Bajawa sempat molor 2 jam dan mayat masih tetap berada dalam ambulans di Bandara.
Keluarga tidak pernah berharap bahwa korban dibunuh dan digantung seolah-olah bunuh diri namun ketika kabur di Bandara Komodo maka kesimpulan keluarga bisa saja diduga korban dibunuh suaminya.
Keluarga bersyukur karena mujur ada kakak kandung almarhum yang hadir juga di Bandara Komodo sehingga bisa mengurus jenazah adiknya untuk di bawah ke Gou.
Yang keluarga ketahui bahwa korban disampaikan meninggal karena bunuh diri sehingga pihak keluarga menyerahkan kepada aparat penegak hukum.
Viktor Noli, keluarga almarhumah lainnya pada kesempatan itu juga mengatakan almarhumah beserta suaminya pada bulan Desember tahun lalu sempat datang ke Gou dan perilakunya baik dan keluarga menyetujui untuk bisa menikah di Bali.
Perilaku yang baik di hadapan keluarga akhirnya keluarga merestui untuk menikah dan mempermandikan ketiga anak mereka.
Baru sebulan lebih keluarga terpukul ketika mendengar kejadian yang menimpa anak mereka Carmila yang dikabarkan meninggal dunia karena bunuh diri.
Ada sesuatu yang janggal yakni untuk orang yang meninggal gantung diri harusnya tidak menjulur keluar, tidak ditemukan sisa air kencing yang keluar ataupun bekas jeratan akibat gantung diri.
Keluarga sungguh merasa janggal juga dengan kaburnya suami dari almarhum di Bandara bahkan membiarkan tiga orang anak yang masih kecil masing-masing umur 5 tahun, 3 tahun dan 9 bulan di Bandara.
Keluarga juga memberikan foto suami korban kepada wartawan Florespos.net untuk dipublikasikan. Keluarga berharap jika ada orang yang melihat yang bersangkutan bisa diantar ke keluarga.
Dari pengakuan keluarga yang ada di Denpasar saat otopsi oleh petugas ditemukan darah yang keluar dari kepala almarhumah.*
COMMENTS