Mgr Budi Kleden akan memimpin 4 sufragan, 3 kevikepan dan 72 paroki serta 480 ribu umat yang dilayani oleh 239 imam di Keuskupan Agung Ende.
![]() |
Pelantikan Pater Budi Kleden SVD sebagai Superior Jenderal SVD di Roma. |
SIANAKAREN.COM -- Kabar gembira buat umat Katolik Keuskupan Agung Ende, pimpinan tertinggi Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus telah mengangkat Pater Paulus Budi Kleden SVD menjadi Uskup Agung Ende yang baru pada Sabtu (25/5).
Pengumuman mengenai pemilihannya disampaikan oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Ende Romo Daslan Yosef Kebu, Pr dari Gereja Katedral Kristus Raja Ende seperti dilihat di streaming Youtube Komsos Keuskupan Agung Ende, Sabtu pukul 18.00 WITA.
Dalam pengumuman itu dibacakan surat dari Takhta Suci Vatikan yang disampaikan melalui Nunsius Apostolik atau Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo.
Pater Budi Kleden (58) adalah imam Serikat Sabda Allah (SVD) yang sebelumnya menjabat sebagai Superior Jenderal SVD yang berkedudukan di Roma, Italia sejak tahun 2018.
Pastor Katolik kelahiran Larantuka, Flores Timur ini terpilih sebagai Uskup Agung Ende setelah melalui proses seleksi dan penelitian yang matang oleh otoritas Gereja Katolik, terutama Vatikan.
Dengan keterpilihannya tersebut, Mgr. Budi Kleden menjadi uskup ke-5 yang memimpin Keuskupan Agung Ende (KAE) sejak namanya resmi menjadi KAE.
Profil Keuskupan Agung Ende
Keuskupan Agung Ende adalah salah satu keuskupan metropolit untuk provinsi gerejawi yang dalam satu kesatuan dengan empat keuskupan sufragan, yaitu Keuskupan Denpasar, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Maumere, dan Keuskupan Ruteng.
Keuskupan Agung Ende meliputi tiga kevikepan yaitu Kevikepan Ende (Kabupaten Ende), Kevikepan Bajawa (Kabupaten Ngada), dan Kevikepan Mbay (Kabupaten Nagekeo) di Pulau Flores, NTT, dengan luas wilayah 5.084 km².
Umat Keuskupan Agung Ende berjumlah sekitar 480 ribu orang pada tahun 2021, yang tersebar di 72 paroki, dan dilayani oleh 239 imam. Para imam yang bertugas di KAE terdiri dari berbagai tarekat religius, mulai dari imam diosesan (Projo/Pr), SVD, OFM, dan OFMCap.
Sejarah Keuskupan Agung Ende
Berdirinya Keuskupan Agung Ende dimulai dengan pembentukan Perfektur Apostolik.
Pada 16 September 1913, Takhta Suci memisahkan Kepulauan Nusa Tenggara dari daerah Vikariat Apostolik Batavia, dengan menjadikan Prefektur Apostolik Isole della Piccola Sonda (Kepulauan Sunda Kecil), yang meliputi Timor, Lombok, Sumba, Sumbawa, dan Bali.
Dalam pendirian tersebut, Pulau Flores dinyatakan di luar Kepulauan Sunda Kecil.
Namun dalam pembicaraan kemudian, disepakati Flores masuk Prefektur Apostolik Kepulauan Sunda Kecil yang ditandai dengan dekret pada tanggal 20 Juli 1914 oleh Kongregasi Penyebaran Iman.
Pasca-perang pasifikasi tahun 1907-08 konstruksi Jalan Trans-Flores dari Reo di Manggarai Keuskupan Ruteng hingga Keuskupan Larantuka dimulai.
Prefek Apostolik Kepulauan Sunda Kecil Pater Petrus Carolus Noyen, SVD pada tahun 1914, berpendapat bahwa Ende dapat saja diduduki oleh tentara dan personil Gereja mulai tahun 1915.
Daftar Uskup Agung Ende
Perlu diketahui bahwa sebelum bernama KAE, keuskupan ini mula-mula didirikan sebagai Prefektur Apostolik Kepulauan Sunda Kecil setelah memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Batavia atau Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) saat ini.
Statusnya kemudian ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil pada tanggal 12 Maret 1922.
Lalu berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Endeh pada tanggal 8 Maret 1951 dan ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Endeh pada tanggal 3 Januari 1961.
Setelah berproses, keuskupan ini resmi berganti nama menjadi Keuskupan Agung Ende (KAE) pada tanggal 14 Mei 1974 hingga sekarang.
Berikut daftar Uskup Agung Ende dari masa ke masa:
1. Prefek Apostolik Kepulauan Sunda Kecil
- Pater Petrus Carolus Noyen, SVD (8 Oktober 1913 s.d. 24 Februari 1921, wafat)
2. Vikaris Apostolik Kepulauan Sunda Kecil
- Arnold Verstraelen, SVD (13 Maret 1922 s.d. 15 Maret 1932, wafat)
- Heinrich Leven, SVD (25 April 1933 s.d. 21 Juni 1950, mengundurkan diri)
3. Vikaris Apostolik Endeh
- Antonius Hubertus Thijssen, SVD (8 Maret 1951 s.d. 3 Januari 1961, pindah tugas)
4. Uskup Agung Endeh
- Gabriel YW Manek, SVD (3 Januari 1961-19 Desember 1968, mengundurkan diri)
- Donatus Djagom, SVD (19 Desember 1968 s.d. 14 Mei 1974, berubah nama)
5. Uskup Agung Ende
- Donatus Djagom, SVD (14 Mei 1974 s.d. 23 Februari 1996, pensiun)
- Longinus da Cunha, Pr (23 Februari 1996 s.d. 6 April 2006, wafat)
- Vincentius Sensi Potokota, Pr (14 April 2007 s.d. 19 November 2023, wafat)
- Paulus Budi Kleden, SVD (sejak 25 Mei 2024)
COMMENTS