Calon Gubernur NTT dari PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) melakukan kunjungan ke DPD Partai Hanura NTT di Kota Kupang, 12 Juli 2024.
![]() |
| Ansy Lema melakukan komunikasi politik dengan DPD Hanura NTT. |
SIANAKAREN.COM -- Calon Gubernur NTT dari PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) melakukan kunjungan ke DPD Partai Hanura NTT di Kota Kupang, pada Jumat 12 Juli 2024.
Kehadiran Ansy Lema dan rombongan di Kantor DPD Partai Hanura ini disambut langsung oleh Ketua DPD Partai Hanura NTT Refafi Gah dan jajaran.
"Saya sangat berterima kasih karena telah meluangkan waktu datang bersilaturahmi di DPD Partai Hanura," kata Refafi kepada Ansy Lema di hadapan para petinggi DPD PDIP NTT dan DPC PDIP Kota Kupang.
Sebaliknya, Ansy Lema juga mengucapkan terima kasih karena telah disambut jajaran DPD Partai Hanura NTT dalam suasana penuh persaudaraan dan keakraban.
"Terima kasih, Pak Refafi, karena Pak Refafi dan teman-teman di Partai Hanura, tidak hanya membuka pintu rumah Hanura, saya yakin juga membuka pintu hati," ungkap Ansy dalam sambutannya.
Mantan Aktivis 98 ini kemudian menjelaskan DPD Hanura NTT adalah partai politik pertama yang dikunjunginya setelah mendapat Surat Tugas dari DPP PDIP sebagai calon Gubernur NTT 2024.
"Ini adalah partai pertama yang saya datangi dalam rangka melakukan silaturahmi dan komunikasi politik," tegasnya.
Sebelumnya, Ansy mengaku memang sengaja tidak melakukan komunikasi politik yang intens dengan pihak manapun di luar PDI Perjuangan. Menurutnya hal ini dilakukan karena sebagai kader PDIP, ada aturan dan disiplin partai yang harus ditaati.
Sebelum mendapat tugas sebagai calon gubernur itu, lanjut Ansy, tugas yang diberikan PDIP kepadanya hanyalah sebagai anggota DPR RI. Maka dari itu berbagai kegiatannya lebih banyak dilakukan di Jakarta.
"Saya seorang politisi yang taat asas, taat aturan main dan mekanisme. Bukan bersikap ekslusif atau tidak mau melakukan silaturahmi dan komunikasi politik, tetapi begitulah budaya partai di PDI Perjuangan," jelas putra kelahiran Kota Kupang ini.
"Hal ini perlu saya sampaikan supaya kita semua yang hadir ini bisa mengerti, memahami, mengapa hari ini baru saya ada di Partai Hanura ini," imbuhnya.
Ansy Lema kemudian menekankan, kehadirannya di DPD Partai Hanura NTT ini tak lain adalah untuk memelihara silahturahmi. Karena baginya, Partai Hanura bukan hanya sebatas teman melainkan laiknya sudah seperti saudara yang akan selalu hadir walau di masa sulit.
"Bagi saya pribadi dan partai kami, PDI Perjuangan, Partai Hanura ini adalah saudara dalam masa-masa sulit. Saya tidak hanya ingin mengatakan teman tetapi saya mengatakan saudara dalam masa-masa sulit," katanya.
Dia memberi contoh, kedekatan antara PDI Perjuangan dan Hanura dapat tercermin dari kedekatan antara kedua Ketua Umum masing-masing, yakni Megawati Soekarnoputri dan Oesman Sapta Odang (OSO), yang menunjukkan kedekatan personal dan emosional yang sangat dekat.
"Karena itu, terus terang, apa yang kami lakukan ini, ini adalah bagian dari memelihara silaturahmi dan persaudaraan, memperkuat dan kemudian memberi pesan bahwa membangun NTT ini tentu PDI Perjuangan tidak bisa sendiri, Pak. Butuh sinergi, butuh kerja sama, dan butuh gotong royong," tandas Ansy.
Sekitar dua minggu sebelumnya, Ansy Lema mendapat Surat Tugas dari DPP PDIP untuk menjadi calon Gubernur NTT di perhelatan pesta demokrasi Pilkada 2024.
Surat Tugas itu memberi instruksi, salah satunya, agar Ansy Lema menyiapkan koalisi partai pendukung untuk memenuhi atau menambah syarat pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ke KPU NTT sesuai peraturan yang berlaku.
Di Provinsi NTT, PDIP memiliki sembilan kursi DPRD. Artinya diperlukan sedikitnya empat kursi lagi untuk memenuhi syarat ambang batas 20 persen dari total 65 kursi DPRD NTT, atau 13 kursi.
Untuk memenuhi syarat itu, selain menjalin komunikasi dengan Partai Hanura, Ansy Lema mengaku juga berkomunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sementara soal siapa yang akan mendampinginya sebagai calon wakil gubernur, Ansy mengaku hal itu masih dalam penilaian internal partai sembari menunggu hasil survei dengan lembaga yang telah terjalin kesepakatan kerja sama.*

COMMENTS