PDI Perjuangan memastikan kader potensialnya yang kini duduk di DPR RI Ansy Lema akan maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur NTT tahun 2024.
![]() |
| Kader potensial PDIP untuk Pilgub NTT 2024, Ansy Lema. |
SIANAKAREN.COM -- PDI Perjuangan memastikan kader potensialnya yang kini duduk di DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema, akan maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur NTT tahun 2024.
Adapun gong Pilgub NTT 2024 sudah ditabuh KPU NTT pada 3 April lalu di Harper Hotel Kupang. Seluruh proses dan tahapan menuju Hari H pemilihan Rabu, 27 November 2024, mulai berjalan.
Kejelasan Ansy Lema maju di Pilgub NTT disampaikan oleh Ketua Badan Bappilu PDI Perjuangan NTT, Cendana Abubakar, pada Jumat, 3 April 2024 lalu.
"Pak Ansy juga sudah jelas (maju di Pilgub NTT)," katanya di Kupang dikutip Gesuri, Rabu (10/4).
Cen mengatakan bahwa penentuan Cagub NTT dari PDIP memang belum final, karena PDIP masih menjaring aspirasi dan konsolidasi di 22 kabupaten/kota di NTT hingga 31 Mei mendatang.
Namun saat ini, sampai dengan saat ini, PDIP memiliki tiga kader potensial lain selain Ansy Lema, yang berpeluang maju dalam Pilkada NTT 2024 sebagai calon gubernur.
Ketiga kader tersebut, yakni Herman Hery, Andreas Hugo Parera dan Emi Nomleni.
"Pak Hery sudah empat periode DPR, pak Andre Hugo Pareira memecahkan rekor baru 173 ribu suara sendiri dan pak Ansy juga sudah jelas serta ibu Emi Nomleni sebagai ketua partai dan Ketua DPRD NTT dan sekarang menang lagi," katanya.
Cen menegaskan bahwa PDIP akan mengusung kader sendiri di Pilgub NTT 2024. Apalagi salah satu partai tertua di Indonesia itu sebagai pemenang Pemilu di NTT.
Adapun PDIP meraup sebanyak 375.317 suara dan meraih 9 kursi di Pemilu 2024. Diikuti Gerindra dengan 351.239 suara (9 kursi) dan Golkar 341.371 suara (9 kursi).
"Kami akan komunikasi dengan partai-partai lain untuk membangun koalisi," ujarnya.
Memang posisi tawar Ansy Lema dalam kancah politik NTT semakin tinggi setelah kembali terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2024-2029 lewat Pemilu 14 Februari 2024 lalu.
Perolehan suara elektoralnya cukup besar, yaitu sebanyak 73.000 suara, dan berada di urutan ketiga di bawah Anita Gah (Demokrat) dan Emanuel Melkiades Laka Lena (Golkar).
Dalam beberapa survei, elektabilitas Ansy Lema pun cukup kompetitif dengan politisi lama. Survei Charta Politika yang digelar pada 4-12 Maret 2022, elektabilitas Ansy Lema berada di urutan keempat.
Politisi asal Ende tersebut hanya kalah tipis dari seniornya di PDIP, yakni Emi Nomleni yang meraih 11,1%, sedangkan dirinya 10,4%. Kedua politisi PDIP itu secara umum berada di bawah Viktor Laiskodat dan politisi senior Partai Demokrat, Benny K. Harman.
Kemunculan nama Ansy Lema tergolong menarik, sebab ia belum pernah sekalipun berkompetisi dalam ajang Pilgub NTT. Tiga nama lainnya adalah para politisi senior yang pernah berkompetisi di Pilgub NTT. BKH sendiri sudah tiga kali bertarung di kontestasi tersebut.
Selain dukungan elektabilitas, tingkat akseptabilitas Ansy Lema di masyarakat akar rumput pun cukup tinggi.
Interaksi melalui platform media sosial dan aksi turun langsung ke lapangan serta penyaluran bantuan berkontribusi terhadap tingkat penerimaannya di masyarakat.
Melihat gaya kepemimpinan dan inovasi gagasan membangun NTT melalui tiga sektor kunci: kelautan, pertanian, peternakan, masyarakat pun antusias dan mendorong mantan Juru Bicara Ahok tersebut untuk bertarung di Pilgub NTT 2024.
Masyarakat meyakini bahwa kemiskinan dan kemunduran pembangunan di NTT pertama-tama dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan seorang Gubernur.*

COMMENTS