Polisi mengamankan para pelaku tawuran di Labuan Bajo. SIANAKAREN.COM — Polres Manggarai Barat mengembalikan tujuh anak tahanan yang terlib...
Polisi mengamankan para pelaku tawuran di Labuan Bajo. |
SIANAKAREN.COM — Polres Manggarai Barat mengembalikan tujuh anak tahanan yang terlibat dalam tindak pidana tawuran antar pelajar SMK di Kota Labuan Bajo.
Adapun tawuran pelajar kembali terjadi di Labuan Bajo, Manggarai Barat pada Sabtu (20/4) siang, melibatkan sejumlah siswa SMK Stella Maris dan SMK Negeri 1 Labuan Bajo.
Peristiwa ini terekam dalam video yang viral di media sosial, khususnya Facebook. Sekelompok pelajar yang masih berseragam SMA terlihat terlibat perkelahian di jalanan.
Polisi pun merilis kronologi kejadian dan motif tindak pidana tawuran yang baru pertama kali terjadi di kota pariwisata itu.
Tidak ada korban jiwa namun seorang pelajar mengalami bengkak di kepala dan bahu akibat pukulan. Sebanyak tujuh pelajar diamankan karena diduga menjadi pelaku.
Setelah diperiksa, polisi mengembalikan mereka karena masih di bawah umur.
Kronologi dan Penyebab Kejadian
Menurut Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko, tawuran tersebut terjadi pasca ujian sekolah pekan lalu. Diduga, tawuran terjadi akibat kesalahpahaman dan ketersinggungan antar kelompok pelajar ketika konvoi.
“Mereka selesai ujian, terus konvoi. Mungkin karena ada ketersinggungan pembicaraan yang nadanya tinggi, mereka jadi berkelahi,” katanya dikutip situs Humas Polri, Sabtu (20/4).
Ari menceritakan bahwa lokasi tawuran berada sekitar 100 meter dari Markas Satbrimob Kompi 4 Batalyon B Pelopor Labuan Bajo, sehingga aksi saling serang antar pelajar tersebut cepat diredam polisi.
Polisi kemudian mengamankan tujuh anak pelaku yang terlibat dalam tawuran. Namun setelah diperiksa, mereka dikembalikan pada Minggu (21/4).
“Yang diamankan 7 orang, mereka yang terlibat tawuran,” ujarnya.
Lebih lanjut, Alumni Akpol angkatan 2004 itu menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk menangani kasus ini, termasuk pembinaan terhadap para pelajar yang terlibat.
“Sementara tadi (7 pelajar yang diamankan) dikembalikan ke orang tua untuk pembinaan. Karena masih di bawah umur, kita panggil kepala sekolah, orang tua dan siswanya, kita kumpulkan,” jelasnya.
Dia juga menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan upaya pencegahan tawuran dengan intensifkan imbauan larangan konvoi dan tawuran di sekolah-sekolah. Jika terjadi lagi maka akan diproses hukum.
Ari mengimbau agar para pelajar fokus pada ujian dan menghindari kegiatan yang tidak perlu seperti konvoi dan tawuran.
“Fokuslah pada ujian dan jangan lakukan lagi,” ungkapnya.*
COMMENTS