Iran resmi berperang melawan Israel pada Minggu, 14 April 2024 pagi. Sebanyak 50 drone dikirim Iran menuju Israel pada Minggu dini hari.
![]() |
Drone Iran menyerang Israel Minggu pagi. |
SIANAKAREN.COM — Iran resmi berperang melawan Israel pada Minggu, 14 April 2024 pagi. Sebanyak 50 drone dikirim Iran menuju Israel pada Minggu dini hari.
Sirene dan ledakan keras terdengar di utara dan selatan, serta di Yerusalem dan banyak kota di Tepi Barat bagian utara di negara Israel.
Juru Bicara Tentara Nasional Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam sebuah pernyataan video baru mengatakan Iran telah menembakkan rudal ke Israel, sementara banyak jet tempur Israel berada di langit bersiap untuk melawan.
“Ketika alarm berbunyi Anda harus masuk ke tempat penampungan dan menunggu di sana setidaknya 10 menit. Kami akan update secara real-time jika Anda diharuskan tinggal di sana lebih lama,” katanya.
Dia mengatakan sistem pertahanan udara Israel beroperasi penuh untuk mencegat ancaman kapanpun dari Iran.
Sementara itu, seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa lebih dari 100 drone Iran telah dicegat di luar wilayah udara Israel, dari ratusan yang ditembakkan ke Israel.
Namun drone tersebut ditembak jatuh oleh Amerika Serikat dan Inggris serta Yordania.
Israel berada dalam kewaspadaan tinggi di tengah ancaman Iran untuk menyerang target-target Israel sebagai balasan atas serangan udara pada 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibu kota Suriah, Damaskus. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.
Iran menuduh Israel melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya. Para pemimpin politik dan militer Iran bersumpah akan melakukan pembalasan. Pernyataan itu memicu reaksi para pemimpin dunia untuk berusaha meredakan situasi.
Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, meski telah melakukan sejumlah serangan terhadap sasaran Iran di Suriah selama berbulan-bulan. Iran dan kelompok militan Hizbullah yang menjadi sekutunya di Lebanon mengatakan bahwa serangan Israel tidak akan dibiarkan begitu saja.
Konflik Israel-Iran ini tak lepas dari serangan brutal Israel ke Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 33 ribu jiwa, kebanyakan anak-anak dan perempuan.
Iran dan proksinya di Timur Tengah saat ini adalah kekuatan yang menekan Israel untuk menghentikan serangan itu.*
COMMENTS