Kelompok milenial di Kota Kupang, NTT, mendeklarasikan dukungan untuk Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema maju Pilgub NTT 2024.
![]() |
Anggota Komisi IV DPR RI Ansy Lema didorong maju Pilgub NTT 2024. |
Acara deklarasi berlangsung di Celebes Resto & Cafe, Kota Kupang, Minggu (14/4).
KPU NTT telah menabuh gong tahapan pelaksanaan Pilgub NTT 2024 pada 3 April lalu. Seluruh proses sudah mulai berjalan hingga hari pemilihan pada 27 November.
Kelompok milenial yang menamakan diri mereka sebagai barisan Katong Ansy Lema menyatakan dukungan penuh untuk memenangkan Ansy Lema di Pilgub 2024.
Menurut mereka Ansy Lema adalah sosok pemimpin yang sangat paham mengenai solusi masalah yang terjadi di NTT.
Setelah lima tahun berlalu, anak-anak muda sebagai tulang punggung NTT merasakan belum adanya signifikansi pembangunan yang bisa membawa kesejahteraan untuk rakyat. Pemimpin datang dan pergi tetapi masalah kronis di bumi Flobamora belum juga terselesaikan. Salah satu indikatornya adalah kemiskinan. Sebanyak 13 kabupaten di NTT masih tergolong Daerah Tertinggal.
"Katong menyimpulkan yang salah adalah kita tidak pernah memilih-menghasilkan pemimpin, sosok Gubernur-Wakil Gubernur yang tepat, yang cerdas, berkapasitas dan berintegritas untuk mengelola berbagai potensi yang ada untuk menyejahterakan Masyarakat NTT," ujar Inset Gae, salah satu juru bicara Katong Ansy Lema.
Berpengalaman sebagai aktivis, akademisi, jurnalis dan juru bicara serta anggota DPR RI, menjadikan Ansy Lema sebagai sosok pemimpin dengan paket lengkap yang secara komprehensif memahami masalah hulu hingga hilir di bumi Nusa Cendana.
"Untuk Pilgub 2024, kami secara khusus mengkaji track record sejumlah nama calon yang beredar. Hasilnya, kami menilai Kaka Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat untuk menduduki posisi NTT-1," ujar Inset.
Inset membeberkan rekam jejak Ansy Lema yang membuat masyarakat, khususnya anak-anak muda bisa menaruh harapan.
Pertama, selama menjadi Anggota Komisi IV DPR RI, Ansy Lema menunjukkan keberpihakan dan kepedulian pada berbagai masalah yang ada di NTT, terutama yang terkait dengan bidang tugasnya. Misalnya berjuang menyuarakan masalah Taman Nasional Komodo dan perlindungan Cagar Alam Gunung Mutis di Timor.
Kedua, Ansy Lema menemukan solusi atas permasalahan kemiskinan di NTT melalui rencana grand strategi pembangunan yang mencakup tiga sektor utama, yaitu nelayan, tani, dan ternak yang disingkat NTT. Ketiga sektor ini identik dan merupakan identitas potensial masyarakat NTT yang perlu diberdayakan dan dikembangkan.
Ketiga, Ansy Lema juga telah menunjukkan keprihatinannya dengan menyalurkan berbagai jenis bantuan bagi kelompok-kelompok petani, peternak, dan nelayan maupun bagi kelompok masyarakat kurang mampu, baik di wilayah konstituennya di Dapil NTT 2 maupun di Dapil NTT 1.
"Kaka Ansy berhasil memperjuangkan miliaran rupiah untuk membantu para petani, nelayan, peternak dan masyarakat kecil dengan begitu banyak alat mesin pertanian, kapal dan peralatan menangkap ikan, dan berbagai program pemberdayaan masyarakat," tandas Inset.
Dia melanjutkan kekuatan lainnya adalah bahwa Ansy Lema memiliki integritas dan profesionalitas yang tak diragukan lagi. Ansy menunjukkan kepribadian politik yang santun dengan berdasar pada ideologi-ideologi kerakyatan dan marhaenisme.
Terakhir, Ansy Lema memiliki paket lengkap sebagai pemimpin ideal. Pengalaman, rekam jejak dan kompetensinya telah teruji. Tidak hanya pandai berbicara, tetapi memiliki kepekaan langsung terhadap rakyat bawah.
Ketika rezim Soeharto bertindak sewenang-wenang yang berpuncak pada peristiwa Reformasi 1998, Ansy Lema bersama rekan-rekan mahasiswa turut terlibat menyuarakan pekik reformasi politik pasca Orde Baru.
Guna memperdalam aktivisme politiknya, Ansy Lema juga sembari melanjutkan pendidikan magister di bidang ilmu politik.
Hingga kemudian dia bekerja sebagai jurnalis pada salah satu stasiun televisi nasional dan memandu banyak acara talkshow politik.
Ketika Ahok maju di Pilgub DKI Jakarta 2017, Ansy Lema adalah salah satu konsultan politik yang membantu kemenangan Ahok di di putaran pertama, meski kemudian kalah dari Anies lantaran isu SARA.
Karir politiknya makin moncer ketika maju di Pemilu 2019 sebagai caleg DPR RI dari PDIP. Bersama Herman Hery dari PDIP, Ansy Lema lolos ke Senayan dan kembali terpilih pada Pemilu 2024.
"Pemahaman teoretis-akamedis, perjalanan karir di bidang politik praktis dan komunikasi politik, hingga aspek perjuangan civil society yang dibalut spiritualitas personal, semuanya seakan-akan sudah menyiapkan jalan dan proses tempaan untuk menjadi pemimpin NTT," ucap Wesley salah satu anggota relawan Katong Ansy Lema.
Demi kepentingan NTT, Relawan Katong Ansy Lema berharap tokoh muda asal Ende itu rela meninggalkan ibukota untuk kembali mengabdikan dirinya untuk NTT.
"NTT membutuhkan Kaka Ansy. Karena itu, kami sebagai bagian dari warga NTT dengan rendah hati panggil pulang Kaka Ansy untuk menjadi NTT-1," pungkas Hendi Tedimaking, anggota relawan lainnya.*
COMMENTS