Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Rabu (21/2).
![]() |
Jokowi dan AHY makan siang. |
SIANAKAREN.COM -- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Rabu (21/2).
AHY menggantikan posisi Hadi Tjahjanto yang dalam hari sama juga dilantik sebagai Menteri Koordinator Polhukam setelah ditinggalkan Mahfud MD pada 2 Februari 2024 untuk menghindari konflik kepentingan dan isu etika ketika maju sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi Widodo di Istana Negara, Jakarta dan dihadiri Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin, para menteri dan jajaran pemerintah.
Megawati Seokarnoputri dan Moeldoko diketahui tidak muncul di acara pelantikan. Kedua tokoh dikenal sebagai "lawan politik" bagi SBY dan Demokrat-nya.
Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini dilantik berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34/P Tahun 2024.
Dengan masa pemerintahan Jokowi akan berakhir pada Oktober 2024, AHY akan menjabat sebagai Menteri ATR selama 9 bulan. Jabatannya belum tentu diperpanjang di periode pemerintahan Prabowo Subianto.
Kepercayaan yang diberikan Jokowi kepada mantan Calon Gubernur DKI Jakata 2017 itu bukan tanpa alasan. Partai Demokrat yang dipimpin AHY diketahui ikut mendukung paslon Prabowo-Gibran di Pemilu 2024 setelah keluar dari Koalisi Perubahan yang mengusung capres Anies Baswedan.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai masuknya politisi 45 tahun ini ke Kabinet Indonesia Maju akan membuat rezim Jokowi makin kokoh.
Terutama ketika belakangan ini muncul isu mengenai hak angket Ganjar Pranowo terkait Pilpres yang dianggap curang. Demorakt tentu akab membela berpihak pada Jokowi di forum-forum parlemen sehingga akan membendung serangan PDIP.
Proses difusi kekuatan politik ini merupakan yang pertama dalam sejarah sejak SBY meninggalkan Megawati di tahun 2001 dan setia menjadi lawan politik hingga kini.
Dulu AHY Hina Jokowi
Pelantikan AHY tidak bisa terlepas dari dinamika politik yang terjadi belakangan ini.
Jokowi terlihat memiliki rencana khusus untuk mengamankan kekuasaannya.
Padahal kita tahu bahwa AHY dulu adalah tokoh yang begitu vokal menyuarakan perubahan bersama Koalisi Perubahan.
Termasuk ketika dia mengeritik proyek pembangunan Jokowi yang memperburuk kualitas utang dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang rendah dibandingkan dengan kepemimpinan ayahnya.
AHY pernah mengatakan bahwa kehidupan masyarakat Indonesia saat ini lebih sulit dari sebelum pemerintahan Jokowi.
"Kehidupan masyarakat kita hari ini tidak lebih baik dari dulu, betul? Kehidupan semakin sulit, kita tidak ingin membanding-bandingkan ketika Indonesia dipimpin oleh Presiden SBY," katanya.
AHY juga menyebut bahwa 90 persen proyek yang diresmikan Jokowi merupakan peninggalan proyek yang digagas oleh SBY.
Jokowi, kata AHY, hanya tinggal gunting pita karena semuanya sudah dibangun di masa pemerintahan ayahnya, mulai dari jalan tol, jembatan, jalan raya, faskes, dan masih banyak lagi.
Patut diakui bahwa memang politik itu selalu cair, penuh intrik dan dinamika. Musuh bisa menjadi teman, dan teman bisa jadi musuh. Segala sesuatu menjadi mungkin.*
COMMENTS