--> Wae Rana, Indah Tapi Kotor | Si Anak Aren

Wae Rana, Indah Tapi Kotor

Pantai Wae Rana di Manggarai Barat memiliki lanskap yang indah, tapi saat ini tumpukan sampah telah merusak keindahan destinasi akhir pekan masyarakat kota Labuan Bajo itu.

Pantai Wae Rana di Labuan Bajo. Foto: youtube.com.

Manggarai Barat memang terkenal dengan destinasi wisatanya. Karenanya sejak 2015 pemerintah pusat menetapkannya sebagai salah satu dari 10 daerah destinasi wisata nasional.

Masyarakat Indonesia dan dunia pun mulai membuka mata untuk mengetahui “apa dan bagaimana” itu Manggarai Barat, dan Flores umumnya.

Selain Taman Nasional Komodo yang sudah termasuk 7 Keajaiban Dunia (New 7 Wonder of the World), geliat para wisatawan juga dihipnotis dengan keindahan laut dan jajaran pulau, pesona air terjun Cunca Wulang, pulau Kalong, pulau Padar, pulau Rinca, pantai dengan panorama pasir merah muda (Pink Beach), Bukit Cinta, gua Rangko, gua Batu Cermin, pulau Kanawa, pulau Kelor, pantai Pede dan sejumlah objek wisata menarik lainnya.

Dengan kata lain, wisata bahari Manggarai Barat punya daya magis yang luar biasa.

Katakan, keindahan bawah laut di antara pulau-pulau yang berjejer di sepanjang ujung barat pulau Flores ini menjadi daya tarik utama. Dengan menggabungkan daya tarik wisata bahari, daratan, sejarah, hingga budaya inilah, Labuan Bajo, begitu juga beberapa daerah lain di Flores, memberi kesan wisata “natural” yang padu. Ada begitu banyak pantai indah yang memanjakan mata.

Namun beberapa di antaranya tidak terawat dengan baik. Salah satunya adalah pantai Wae Rana.

Wae Rana adalah sebuah pantai kecil nan indah; ia tersembunyi dan seolah ‘hilang’ dari peredaran mata wisatawan. Secara geografis, pantai ini terletak di sebelah utara kota Labuan Bajo. Ia persis berada di antara pantai Binongko dan pantai Wae Cecu.

Akses jalan menuju tempat ini cukup sulit karena harus berjalan kaki kurang lebih sejauh 200 m dari jalan raya jalur pantura yang baru mulai dikerjakan. Apalagi jalan di jalur Pantura inipun belum diperhatikan secara serius meski ada beberapa lokasi wisata strategis, misalnya bukit Silvya.

Meski demikian, panorama alam yang disajikan di sepanjang pantai ini tidak kalah menarik. Dari bibir pantai, kita dapat menikmati pemandangan gugusan-gugusan pulau kecil yang indah dan eksotis di sekitarnya.

Wae Rana kerapkali menjadi tempat “piknik akhir pekan” yang menyenangkan bagi masyarakat kota Labuan Bajo dan sekitarnya, entah bersama keluarga ataupun teman-teman. Hampir setiap hari Minggu, Wae Rana dipadati oleh ratusan pengunjung.

Hal ini terjadi, selain karena memiliki view  yang indah, berekreasi di pantai ini tidak dipungut biaya. Ia tidak seperti di beberapa tempat wisata yang pungutannya menanjak tiap tahunnya, bahkan diprivatisasi.

Sama seperti tempat-tempat wisata lain di sepanjang pesisir barat, kebersihan dan keindahan pantai ini kurang diperhatikan. Di sepanjang bibir pantai berserak dan bertumpuk-tumpuk sampah. Sampah-sampah itu didominasi oleh sampah plastik, seperti bungkusan makanan dan botol minuman. Entah dari asal muasal sampah-sampah itu, tidak ada yang tahu pasti.

Namun jika ditelusuri lebih jauh, ternyata kotoran itu bukan berasal dari tempat itu. Sebab hampir tidak ada rumah warga di dekat pantai ini. Jadi Wae Rana serupa dengan “terminal” sampah. Artinya, serakan sampah itu berasal dari tempat-tempat di sekitar garis pantai, baik itu dari tempat publik atau rumah-rumah privat yang dibawa arus laut ke pantai Wae Rana.

Siapa saja pasti menyayangkan situasi seperti itu. Tidak tega bila salah satu tujuan wisata lokal tersebut diabaikan. Sampah-sampah di Wae Rana hampir tidak pernah dipungut. Orang-orang yang berwisata pun mengabaikannya.

Lalu, itu tanggung jawab siapa? Karena itu, “perhatian” pemerintah terhadap layanan publik tersebut mesti dipertajam. Sebab semakin banyak lokasi wisata yang tertata, makin besar pula kontribusi pada produk domestik regional bruto dan devisa negara.*

Artikel ini ditulis oleh Videlis Gon, siswa SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo (2018).

COMMENTS

Entri yang Diunggulkan

Sukses Budidaya Maggot, Nasabah PNM Mekaar Raih Penghargaan Mata Lokal Award 2025

SIANAKAREN.COM -- Ema Suranta, nasabah PNM Mekaar meraih penghargaan pada ajang Mata Lokal Award 2025 untuk sub-kategori Local Ace in Organ...

Nama

4 Wanita Pesta Miras,1,Ade Chaerunisa,1,Adonara,1,Advetorial,1,Ahmad Sahroni,1,Aktor Politik,7,Alex Longginus,2,Andreas Hugo Pareira,3,Anggota DPRD TTU,1,Ansar Rera,1,Ansy Jane,1,Ansy Lema,28,Ansy Lema for NTT,3,Apel Hari Pancasila Ende,1,Bandara Ende,1,Bandara Maumere,1,Bank NTT,1,Bapa Sindi,1,Bapa Suci,1,Bayi Menangis,1,Bela Negara,1,Bentrok Antar Gereja,1,Berita Flores,1,Bertrand Peto,1,Bertrand Pulang Kampung,1,Beta Cinta NTT,4,Betrand Peto,1,Bupati Sikka,1,Cafe Alung,1,Calon Gubernur NTT,6,Calon Gubernur PDIP,1,Car Free Night,1,Carlo Ancelotti,1,Catar Akpol Polda NTT,1,Dana Pensiun,1,Danau Kelimutu,1,Danau Tiga Warna,1,Degradasi Pancasila,1,Desa Fatunisuan,1,Doktor Filsafat dari Nagekeo,1,DPD Hanura NTT,1,DPO Kasu Vina,1,DPRD Nagekeo,2,Dr. Sylvester Kanisius Laku,1,El Asamau,1,Elektabilitas Ansy Lema,1,Elon Musk,1,Ende,3,Erupsi Gunung Lewotobi,2,Euro 2024,1,Film Vina,1,Flores,1,Flores NTT,1,Flores Timur,4,GABK,1,Gen Z,1,GPIB,1,Gubenur NTT,1,Gubernur NTT 2024,1,Gugat Cerai,1,Gunung Kelimutu,1,Gunung Lewotobi,2,Guru Remas Payudara,1,Gusti Brewon,1,Hari Lahir Pancasila,1,Hasil Pertandingan Spanyol vs Kroasia,1,Hendrik Fonataba,1,Hukrim,24,Hukum-Kriminal,9,Humaniora,161,Ikatan Dosen Katolik,1,IKDKI,1,Influencer NTT,1,Insight,15,Jadwal Kunjungan Paus Fransiskus,1,Jane Natalia,1,Jual Beli Tanah,1,Kadis Koperasi,1,Kaka Ansy,3,Kakek Sabono,1,Kasus Kriminal di NTT,1,Kata-Kata Elon Musk,1,Kata-Kata Inspiratif,2,Kejati NTT,2,Kekerasan Seksual di NTT,1,Keluarga Onsu,1,Kepsek di Rote Ndao,1,Kepsek di TTU,1,Keuskupan Labuan Bajo,1,Keuskupan Maumere,1,KKB,1,Komodo,1,Komuni Pertama,1,Kongres PMKRI,1,Kontroversi PMKRI,1,Korban Longsor,1,Kota Kupang,1,Kunjungan Paus ke Indonesia,1,Labuan Bajo,1,Ledakan Gas,1,Lemondial Business School,1,Liga Champions,1,Longsor di Ende,1,Longsor di Flores,1,Longsor di Nagekeo,1,Mafia Tanah,1,Mahasiswa Nagekeo,1,Malaysia,1,Mama Sindi,1,Maumere Viral,1,Max Regus,1,Media di NTT,1,Megawati,1,Megawati ke Ende,1,Melki Laka Lena,1,Mesum Dalam Mobil,1,Mgr Ewald Sedu,1,Milenial Sikka,1,MK,1,Model Bali,1,Nagekeo,1,Nasional,45,Nelayan NTT,1,Nenek Tenggelam,1,Nona Ambon,1,NTT,1,Pamulang,1,Panti Asuhan Naungan Kasih,1,Papua,1,Pariwisata,6,Paroki Nangahure,1,Pastor Paroki Kisol,1,Pater Budi Kleden SVD,1,Paulus Budi Kleden,2,Paus Fransiskus,3,Paus Fransiskus Tiba di Indonesia,1,Pegi alias Perong,2,Pegi Setiawan,2,Pekerja NTT di Malaysia,1,Pelaku Penikaman,1,Pemain Naturalisasi,1,Pemerkosaan di NTT,1,Pemerkosaan Guru,1,Penggerebekan,1,Pensiunan Bank NTT,1,perempuan dan anak ntt,1,Perempuan NTT,1,Pertanian NTT,1,Piala Liga Champios,1,Pilgub NTT,23,Pilkada NTT,1,Pj Bupati Nagekeo,2,PMI NTT,1,PMKRI,1,PMKRI Papua,1,Polda NTT,1,Politik,29,Polres Sikka,1,Polresta Kupang Kota,1,Pos Kupang,1,Profil Ansy Lema,1,Putra Nagekeo,1,Putusan MK Terbaru,1,Raimudus Nggajo,2,Raja UCL,1,Rasis NTT,1,Refafi Gah,1,Rekonsiliasi Kasus Pamulang,1,Relawan Bara Juang,1,Remi Konradus,1,Rista,1,Rista Korban Ledakan Gas,1,Romo Gusti,1,Romo Max Regus,1,Rote Ndao,1,Ruben Onsu,2,Sabono dan Nona Ambon,1,Safari Politik Ansy Lema,1,Sarwendah,2,Seleksi Akpol 2024,1,Seminari BSB Maumere,1,Sengketa Lahan,1,Shayne Pattyanama,1,Sikka,1,Sis Jane,1,Solar Panel Listrik,1,Spanyol vs Kroasia,1,Status Gunung Kelimutu,1,STF Driyarkara,1,Sumba,1,Sumba Tengah,1,Survei Ansy Lema,1,Survei Charta Politika,1,Survei Indikator Politik,1,Susana Florika Marianti Kandaimau,1,Suster Inosensi,1,Tanah Longsor,1,Tenaga Kerja NTT,1,Tersangka EP,1,Timor Express,1,TPNPM-OPM,1,TTU,2,Universalia,3,Untar,1,Uskup Agung Ende,3,Uskup Baru,3,Uskup Labuan Bajo,2,Uskup Maumere,1,Uskup Max Regus,1,Veronika Lake,1,Video Panas,1,Vina Cirebon,2,Viral NTT,1,Wanita Open BO,1,Yohanis Fransiskus Lema,10,
ltr
item
Si Anak Aren: Wae Rana, Indah Tapi Kotor
Wae Rana, Indah Tapi Kotor
Pantai Wae Rana di Manggarai Barat memiliki lanskap yang indah, tapi saat ini tumpukan sampah telah merusak keindahan destinasi akhir pekan masyarakat kota Labuan Bajo itu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF5l2mSN7O7ty71PjF1EWyHOtpZTTb1iR95ICt1dQw-iFvLldPj-kCN7nm5TEN5elm9dleAzLdc949RMZLkj42lCkF48kbyA5ZCfa70nw5_3EkyWcXVcuUthGKSbBEk2Cz_HMN7BBHlt4/s640/waerana.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF5l2mSN7O7ty71PjF1EWyHOtpZTTb1iR95ICt1dQw-iFvLldPj-kCN7nm5TEN5elm9dleAzLdc949RMZLkj42lCkF48kbyA5ZCfa70nw5_3EkyWcXVcuUthGKSbBEk2Cz_HMN7BBHlt4/s72-c/waerana.jpg
Si Anak Aren
https://www.sianakaren.com/2019/09/wae-rana-indah-tapi-kotor.html
https://www.sianakaren.com/
https://www.sianakaren.com/
https://www.sianakaren.com/2019/09/wae-rana-indah-tapi-kotor.html
true
135189290626829409
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy