Klarifikasi Romo Gusti setidaknya memberikan titik terang mengenai kasus yang menimpanya dan viral di media sosial dalam waktu satu pekan terakhir.
 |
| Romo Agustinus Iwanti, Pr. |
SIANAKAREN.COM — Mantan Pastor Paroki St. Yosef Kisol di Manggarai Timur, NTT, Romo Agustinus Iwanti, Pr telah merilis klarifikasi terkait pemberitaan "miring" tentang dirinya yang disebutkan "meninduri" istri orang.
Klarifikasi tersebut setidaknya memberikan titik terang mengenai kasus yang menimpanya yang mana telah viral di media sosial dalam waktu satu pekan terakhir.
Dalam surat klarifikasi yang ditulis pada Jumat, 26 April 2024, Romo Gusti, begitu sapaannya, membantah pemberitaan tersebut dengan menyatakan bahwa dia tidak melakukan perbuatan terlarang apapun di rumah Bapa dan Mama Sindi.
Bapa Sindi diketahui bernama Tinus sedangkan Mama Sindi bernama Hermin. Kejadian tersebut, diduga terjadi pada Rabu, 24 April lalu di rumah Mama Sindi di Kampung Rende, Lembur, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur.
Menurut Romo Gusti, dia tidak mengetahui persis apa yang terjadi di rumah Bapa Sindi pada malam dini hari itu. Yang jelas adalah bahwa dia terbangun pada pukul 02.00 WITA karena mendengar teriakan, makian dan ancaman pembunuhan dari Bapa Sindi. Karena shok dan kaget, dia tersadar tanpa ingin terlibat dalam keributan lebih lanjut di rumah itu.
Dalam surat itu, Romo Gusti menekankan satu poin yaitu bahwa dia tidak tahu-menahu mengenai kejadian yang menyebabkan Bapa Sindi mengamuk pada tengah malam itu.
Meski sempat melihat Mama Sindi berada di dalam kamar dengannya ketika Bapa Sindi mengamuk, Romo Gusti mengakui bahwa kondisi Mama Sindi waktu itu berbusana lengkap.
"Kurang lebih pukul 02.00 WITA, saya terbangun karena dikagetkan dengan teriakan makian dari Bapak Sindi sambil ia mengancam mengambil parang. Saya sangat shok dan bingung dengan keadaan sekejap itu. Dan saat itu saya melihat Mama Sindi juga ada di dalam kamar dengan kondisi berbusana lengkap, dan tiba-tiba dia lari keluar. Dan masih dalam keadaan shok, saya berusaha menenangkan Bapak Sindi. Saat itu saya masih dalam keadaan berpakaian lengkap, ditambah kain selimut dan bangun mendekati Bapak Sindi," tulisnya.
"Karena teriakan keras Bapak Sindi berupa makian-makian dan ancaman untuk membunuh, sehingga mengakhibatkan semua orang dalam rumah ikut bangun dan ikut panik. Supaya tidak terjadi keributan besar, saya dan semua anggota pastoran segera meninggalkan rumah itu dan balik ke pastoran," imbuhnya.
Belum Ada Klarifikasi Bapa dan Mama Sindi
Masyarakat kini sedang menunggu klarifikasi langsung dari Bapa Sindi dan Mama Sindi terkait isi klarifikasi Romo Gusti sebelumnya.
Menurut mereka, Bapa dan Mama Sindi adalah saksi kunci atas peristiwa tersebut. Klarifikasi dari kedua pihak tersebut mutlak diperlukan untuk mengungkap tabir kasus yang masih menjadi tanda tanya publik.
Di tengah tuntutan tersebut, muncul sebuah tulisan di Grup Facebook Forum Rakyat Peduli Manggarai-FRPM oleh akun bernama Angga Madin. Dia menulis bahwa Bapa Sindi sudah melayangkan permintaan maaf kepada Romo Gusti karena telah mengambil langkah yang keliru.
Poinnya adalah bahwa Bapa Sindi mencurigai Mama Sindi istrinya selingkuh dengan Romo Gusti, yang ternyata hanyalah kamuflase nama kontak di ponsel dari Mama Sindi agar tidak dicurigai oleh Bapa Sindi.
Dimana, Mama Sindi menulis nama kontak dugaan selingkuhannya itu dengan nama "Romo Gusti".
Tulisan akun itu, meski sudah viral, tidak bisa dipertanggungjawabkan karena akun tersebut tidak menyatakan diri sebagai representatif dari pihak Bapa Sindi atau pihak lain yang memiliki wewenang dalam memberikan informasi ke publik.
Lagi pula, akun tersebut sudah tidak muncul lagi sehari setelah memberikan informasi tersebut.
Namun demikian, masyarakat kini berharap kasus yang mendera Romo Gusti segera mendapat titik terang sehingga situasi kembali normal.
Masyarakat mendoakan agar Romo Gusti sabar menghadapi situasi ini dengan hati yang lapang dan berharap tidak terprovokasi oleh informasi-informasi yang tidak benar.
Isi Klarifikasi Romo Gusti
Dalam tulisan yang dikemudian dipublikasikan secara di paltform media, Jumat (26/4), Romo Gusti membeberkan kronologi kejadian yang sebenarnya mengenai dugaan hubungan terlarang antara dia dengan perempuan bersuami di parokinya.
Dia menyampaikan permintaan maaf kepada Uskup Ruteng, Vikep Borong dan Para Imam, keluarga-keluarga, umat paroki St. Yosef Kisol, serta seluruh umat yang terganggu karena peristiwa "terlarang' tersebut.
"Saya sangat memohon doa dan dukungannya agar persoalan ini cepat terselesaikan dengan baik sehingga saya bisa bertugas kembali," katanya.
Dilansir dari tulisannya di media sosial, berikut 16 fakta dalam klarfikasi Romo Gusti yang diperoleh media.
1. Hubungan Dekat Sejak 2022
Romo Gusti menceritakan bahwa semenjak bertugas di Paroki St. Yosef Kisol dia memiliki hubungan yang sangat baik dengan keluarga Bapak Tinus (atau biasa disapa Bapa Sindi) layaknya keluarga sendiri.
Kedekatan hubungan ini ditandai dengan, misalnya mereka sekeluarga sering mengunjunginya di pastoran dan sebaliknya dia bersama semua anggota pastoran mengunjungi mereka di rumahnya.
Dalam urusan keluarganya di kampungnya Lengko Elar, mereka sering hadir dan mengambil bagian. Bahkan mereka menitipkan anak sulung mereka bernama Itin di pastoran untuk buntu-bantu dalam urusan rumah tangga pastoran.
"Jadi, saya merasa keluarga bapak Tinus adalah bagian dari keluarga saya," katanya.
2. Komunikasi via WA
Pada hari Selasa, 23 April 2024 tepatnya pukul 17.30 WITA, Romo Gusti dan Bapa Tinus saling berkomunikasi lewat WA seperti biasanya.
3. Diajak Makan Bersama
Kemudian pada pukul 17.53 WITA Romo Gusti dan Bapak Tinus sepakat untuk makan bersama di rumahnya seperti biasanya.
4. Berangkat Malam dari Pastoran
Sekitar pukul 20.00 WITA, Romo Gusti bersama dengan anggota pastoran (Melin, Save, Kristo, dan Itin menggunakan mobil pribadi (Terios) berangkat menuju rumah Bapak Tinus di Stasi Rende.
5. Disambut Keluarga Bapak Tinus
Sekiranya pukul 20.30 WITA rombongan Romo Gusti tiba di rumah Bapak Tinus.
Saat itu yang ada di rumah Bapak Tinus, Ibu Hermin dan kedua anak mereka, Santos dan Siren.
6. Disuguhi Minuman Energen
Setelah tiba di rumah, sekitar pukul 20.30 WITA Romo Gusti dan rombongan disuguhi minuman kopi. Kepadanya Ibu Hermin menyuguhkan energen. Stelah itu kami langsung makan bersama.
7. Rekreasi dan Bincang Santai
Selesai makan, sekitar pukul 21.30 WITA Romo Gusti dan keluarga Bapak Tinus bincang-bincang santai dan sambil rekreasi main kartu dengan sangsi hukuman berdiri.
Hal ini biasa dilakukan setiap kali berkumpul. Adapun yang ikut rekreasi main kartu Romo Gusti, Bapak Tinus, Ibu Hermin dan Kristo.
SedangkanMelin dan Itin segera menuju kamar tidur anak Siren. Dan Safe ke kamarnya Santos. Hal ini juga biasa mereka lakukan karena kedekatan mereka selama ini.
8. Meminta Bangunkan Anak Pastoran
Karena sudah larut maları, sekitar pulul 01.00 WITA, Romo Gusti meminta anggota pastoran yang sementara tidur untuk dibangunkan dan siap-siap kembali ke Pastoran. Sedangkan Itin bertahan di rumah.
9. Ibu Hermin Minta Nginap
Akan tetapi Ibu Hermin istri Bapak Tinus mengatakan bahwa mereka sudah tidur lelap.
Lalu Romo Gusti sendiri mangatakan "biar saya dan adik Kristo pulang duluan", tetapi Bapak Tinus dan Ibu Hermin menahan mereka semua untuk nginap karena sudah larut malam.
10. Tidur Dekat Bapak Tinus
Kemudian Bapak Tinus memuntun Romo Gusti ke kamar tidur yang ternyata sudah mereka siapakan. Sedangkan Kristo dan Bapak Tinus tidur di tempat tidur yang letakanya di depan kamar tidur untuknya. Ibu Hermin tidur bersama anak-anak perempuannya dan Melin.
11. Tidur Lelap
Karena kelelahan akibat aktivitas di pastoran Romo Gusti langsung tertidur lelap dalam kamar dengan kondisi pintu terbuka hanya ditutupi kain tirai.
12. Dengar Makian dan Ancaman Bunuh
Kurang lebih pukul 02.00 WITA, Romo Gusti terbangun karena dikagetkan dengan teriakan makian dari Bapak Tinus yang mengancam mengambil parang.
Romo sangat shok dan bingung dengan keadaan sekejap itu. Dan saat itu dia melihat Ibu Hermin juga ada di dalam kamar dengan kondisi berbusana lengkap, dan tiba tiba dia lari ke luar. Dan masih dalam keadaan shok, dia berusaha menenangkan Bapak Tinus.
Saat itu Romo Gusti masih dalam keadaan berpakaian lengkap, ditambah kain selimut dan bangun mendekati Bapak Tinus.
13. Kabur dari Rumah Bapak Tinus
Karena teriakan keras Bapak Tinus berupa makian-makian dan ancaman untuk membunuh, sehingga mengakibatkan semua orang dalam rumah ikut bangun dan ikut panik. Supaya tidak terjadi keributan besar, Romo dan semua anggota pastoran segera meninggalkan rumah dan balik ke pastoran.
14. Jemput Ibu Hermin di Tengah Jalan
Romo Gusti dan anak pastoran pulang ke paroki pada tengah malam dini hari.
Dalam perjalan pulang, persisnya di kampung Munde, dia tiba-tiba dihubungi Ibu Hermin yang memintanya untuk jemput. Kondisi ibu Hermin dalam keadaan menangis ketakutan.
Atas permintaan itu dan demi keselamatannya, Romo Gusti bersama anggota pastoran kembali menjemput Ibu Hermin di pertengahan jalan (agak jauh dari rumahnya). Lalu mereka bersama-sama dalam satu mobil menuju pastoran.
15. Kabur dari Pastoran
Keesokan harinya, sekitar pukul 08.00 WITA, Romo Gusti dan beberapa anak pastoran kabur dari pastoran karena takut terancam nyawa akibat kemarahan Bapak Tinus. Mereka memilih keluar dari Kota Borong.
16. Ibu Hermin di Seputaran Kota Borong
Romo Gusti menceritakan bahwa ketika mereka kabur dari pastoran, Ibu Hermin berada di seputaran Borong.*
COMMENTS