Politisi senior PDIP Andreas Hugo Pareira membeberkan cerita ketika dirinya mengusulkan nama Ansy Lema sebagai Calon Gubernur NTT kepada DPP PDIP.
 |
| Ansy Lema, Hasto Kristiyanto dan Andreas Hugo Pareira. |
SIANAKAREN.COM -- Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira (AHP) membeberkan cerita saat dirinya berdiskusi dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait penunjukan Yohanis Frasiskus Lema (Ansy Lema) sebagai calon Gubernur NTT di Pilgub 2024.
"Beberapa minggu lalu saya sempat terlibat diskusi dengan Mas Hasto. Saat itu saya mengusulkan kepada beliau agar PDI Perjuangan mengusung Ansy Lema sebagai Cagub NTT," katanya di akun Instagramnya, Jumat (12/7).
Anggota Komisi X DPR RI menyebut mendengar usulan tersebut, Hasto Kristiyanto langsung memintanya untuk menghubungi Ansy Lema.
Pada waktu itu, sekitar bulan Mei 2024, Ansy Lema sedang melakukan kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Roma.
AHP pun mengabarkan kepada Hasto bahwa Ansy Lema sedang berada di Vatikan dan kemungkinan akan beraudiensi dengan Paus Fransiskus, bahkan mendapat berkat dari Paus asal Argentina tersebut.
Dan ternyata benar, Ansy Lema yang didampingi sang istri, melakukan audiensi dan mendapat berkat dari Paus Fransiskus.
"Sekjen pun setuju dan meminta saya untuk “sounding” pembicaraan tersebut kepada Bung Ansy," ujarnya.
“Saya bilang ke Pa Hasto, saat ini Ansy Lema sedang kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Roma. Mungkin Ansy Lema juga akan ke Vatikan, dan siapa tahu beliau akan bertemu Paus Fransiskus untuk mohon berkat menghadapi Pilkada NTT,” imbuh politikus asal Maumere ini.
AHP yang membidangi Pendidikan, Pariwisata dan Olahraga itu pun berharap berkat yang diterima kader muda terbaik PDIP ini bisa menjadi berkat juga bagi masyarakat NTT.
Karena itu, politisi PDIP tersebut mengajak semua pihak untuk memenangkan Ansy dalam helatan pemilihan gubernur NTT pada 27 November tahun ini.
“Mari bersama gotong royong, kita perjuangkan semoga penugasan PDI Perjuangan untuk Ansy Lema yang memperoleh berkat dari Paus Fransiskus agar membawa berkat juga untuk Propinsi NTT dengan Gubernur-nya yang rendah hati, tetapi enerjik dan komitmen dalam bekerja membangun NTT,” ajak AHP.
Menurut wakil rakyat dari Dapil NTT 1 ini, penunjukan Ansy Lema sebagai Calon Gubernur NTT sudah dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek.
Ansy, lanjut dia, telah memenuhi syarat dari berbagai aspek antara lain kapasitas, personalitas, integritas dan modal sosial.
“Ansy Lema merupakan figur yang populer di NTT. Sebagai anggota DPR RI yang mewakili NTT, juga sebagai mantan presenter TV, Ansy Lema tidak asing lagi bagi masyarakat NTT. Ini terbukti dari berbagai hasil lembaga survei, figur Ansy Lema masuk dalam deretan atas top of mind masyarakat,” bebernya.
Dari aspek kapasitas pribadi, jelas dia, Ansy Lema dikenal sebagai figur yang merakyat, mudah bergaul dan cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.
Dia mencontohkan, ketika ditunjuk menjadi Anggota Komisi IV DPR RI, Ansy Lema yang bukan berlatar belakang pendidikan pertanian, secara cepat menunjukan komitmennya sebagai wakil rakyat NTT.
Bahkan Ansy memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk menjadikan NTT provinsi yang mampu mengembangkan potensi di bidang Nelayan, Tani dan Ternak (NTT).
“Sebagai pribadi, saya mengenal alumnus Seminari Kisol ini sebagai figur yang ramah, jauh dari sifat arogan. Ansy Lema seorang yang religius, taat beribadah, tetapi juga terbuka dan toleran dalam melihat perbedaan keyakinan,” ungkspnya.
Diketahui, pada Rabu (10/7), secara resmi Sekjen PDIP mengumumkan Ansy Lema sebagai Bakal Calon Gubernur NTT.
Hasto pada kesempatan itu mengingatkan semua kader banteng bermoncong putih agar mengamankan keputusan tersebut.
“Tugas selanjutnya adalah membangun kerja sama dengan partai politik yang lain,” ujar dia.
Hasto menyampaikan bahwa Ansy Lema merupakan bagian dari kekuatan pergerakan mahasiswa tahun 1998.
Megawati Soekarnoputri menempatkan pergerakan 98 sebagai kegiatan yang saat itu menjadi benih-benih demokrasi.
“Jadi penugasan kepada Ansy Lema merupakan proses regenerasi kepemimpinan,” ungkapnya.*
COMMENTS